Minggu, 01 Februari 2009

Rohani Anak

Dunia anak itu dunia yang lucu, penuh warna dan seru. Di mana semua adalah baru. Hampir setiap celoteh merupakan luapan emosi murni anak2. Baik bagi para ortu yang memulai pendidikan anak dengan didikan rohani. Setidaknya untuk memberikan pengenalan kepada anak tentang Penciptanya. Ada baiknya pula anak didekatkan kepada kegiatan2 ibadat. Mengajari bagaimana seharusnya beribadah yang baik. Agar anak mengenal betul Penciptanya. Serta terlibat aktif di dalamnya. Syukur2 bisa ikut dalam salah satu kegiatan keagamaan. Karena agama dapat menanamkan pikiran positif, dan akhlak mulia kepada anak di masa pertumbuhan di mana otak anak sedang berkembang. Maka masa tersebut masa yang efektif untuk membentuk moral anak.

Orang tua harus tetap berperan aktif, jangan sampai kalo anak udah aktif dalam ibadah ortu malah males2an. Kasih contoh bagaimana menjadi seorang umat yang bermutu. Menjadi teladan adalah langkah kongkret. Kita gak cuma buang waktu buat ngomel, tapi cukup buat contoh maka anak otomatis ikut apa yang dilakuin ortunya. Serta berikan pengertian kepada anak tentang yang baik dan yang benar.

Anak kita tidak sepenuhnya anak kita, dia punya kehidupan sendiri. Dialah anugerah yang nantinya akan meneruskan peradaban. Di kraton jogja atau di solo, begitu istimewa benar perlakuan dan pendidikan kepada putra mahkota. Kenapa? Karena orang tuanya tau, anak ini nantinya akan meneruskan tahta ortunya. Jadi kalau sembarangan ndidik mau jadi apa nanti. Bisa2 tahta akan direbut orang lain. Jadi mengapa tidak kita perlakukan anak kita sebagaimana mestinya. Dialah anugerah, dia titipan bukan pemberian. Maka kembalikan kepada Yang Punya lebih baik lagi dari saat kita dititipi, tentunya Yang Punya pasti senang dan kasih hadiah.

Didik saja anak kita seperti pemimpin kalo kita cita2nya punya anak caleg/capres. Supaya saat dia benar2 udah jadi cale/capres, bakal jadi pemimpin yang besar, adil dan bijak. Perlakukan anak untuk menjadi orang besar. Berikan rasa hormat padanya dan penuh penghargaan. Tak perlu malu minta maaf saat kita salah terhadapnya. Menjadi temannya anak2 membuktikan anak merasa berguna dan mempunyai peran dalam keluarga.
Kembali kepada rohani anak adalah tanggung jawab penuh ortu. Jangan sampai lengah anak jatuh pada tangan yang salah dan melawan ortu. Dan meninggalkan apa yang telah dicita2kan ortu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar