Senin, 30 November 2009

Penguasa malam

Wah seger habis mandi,menyempatkan diri untuk beristirahat sejenak setelah penat seharian bekerja. Bikin kopi mocca harumnya melegakan tenggorokan merangsang otak agar rileks walau sejenak. Tanpa sengaja aku menengadah, terlihat mengintip sang penguasa malam. Yaitu sang bulan purnama. Terkejut aku akan cahayanya. Meski bumi belum sepenuhnya terendam dalam kegelapan seperti secangkir kopi yang tengah aku nikmati, Sang bulan ternyata telah setia datang agak awal. Membawa harapan akan adanya sinar di tengah malam. Usai tugas sang surya kini tiba giliran sang bulan. Tapi tak sepenuhnya sang surya terlelap. Dia tetap tidak tidur. Surnya itu memang setia. Tapi bisa dibilang bulan adalah lambang ketulusan. Bagaimana tidak sebenarnya sang bulan tidaklah punya sinar,dia hanya pantulkan semua sinar yang ia trima dari sang surya. Ia berikan semua yang ia punya untuk menerangi kehidupan para penghuni planet yang telah berjuta juta tahun ia temani.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar